Rabu, 05 Oktober 2016

Acara di TV Yang BALAPAN Cari Perhatian

Kemarin hari Minggu, ibuku dengan semangat layaknya emak-emak saat tanggal muda mendadak bercerita tentang acara di TV. Beliau bilang begini “weh nduk, coba’ ndeloko TV to, enek kabar heboh soko Probolinggo”, lalu beliau pergi ke dapur, sepertinya untuk mengambil segelas es teh. Tapi tak lama kembali ke depan TV lagi.

Kemudian saya menuruti apa kata beliau, saya ambil remote lalu memencet tombol tambah volume, siaran di TV siang itu adalah berita yang nampaknya dimaksud oleh ibu. Saya langsung paham bahwa yang dimaksud oleh ibu tadi berita tentang seorang laki-laki asal Probolinggo.

Lelaki itu ditangkap satuan kepolisian Polda Jatim yang jumlahnya gak tanggung-tanggung. Dikabarkan ada kurang lebih 6000 personil dikerahkan untuk sekedar meringkus “Dimas Kanjeng” itu. Bukan main sodara-sodara, 6000 personil. Wah waaah tepuk tangan.

Saya awalnya berpikir bahwa yang digrebek oleh para mas Polisi caem itu adalah seorang teroris kelas kakap, yang kalau sampai ditangkap anak buahnya bakalan mencet remote bom dan meledaklah seluruh tanah Probolinggo, atau sekurang-kurangnya Kediri juga ikut kena lindunya. Hehe.

Eh lhadalaah, ternyata saat dikawal polisi seambrek orangnya gak sesangar yang saya angan-angankan. Dia berkaos oblong ungu, celana kain panjang warna hitam, dengan perawakan tubuh persis Saykoji (ups maaf).

Ah tapi kalau dipikir lagi tidak lah ya, masih mendingan Saykoji gak nipu orang. Tapi ya begitu itu orangnya, besar, wajahnya jadi satu ke hidung semua, rambut sedikit gondrong dan mata yang diberi celak terlalu banyak. Jujur, saya pribadi gak suka dengan penampilannya. Karena yaa memang gak umum.

Orang ini diduga melakukan penipuan terhadap santrinya (orang yang mengikuti ajarannya disebut santri olehnya). Penipuan berupa penggandaan uang dengan kedok ajaran agama, yaitu Islam. Dia mengaku dapat menggandakan uang yang disetorkan sebagai mahar oleh pengikutnya pada awal dan selama masa menyantri pada dirinya.

Tidak disangka-sangka, ternyata penggikutnya tidak hanya ratusan, namun ribuan sodara-sodara. Ya Alloh! Pengikut ajaran Dimas Kanjeng berasal dari banyak kalangan. Mulai dari petani tebu, pensiunan, DPR, Polisi, TNI bahkan cendikiawan.

Saya cari chanel berita lainnya, dan ternyata sama saja. Hampir semua media menyajikan skandal Dimas Kanjeng ini. Video yang sama diplay berkali-kali, dengan perkembangan kasus yang sama. Yaitu “Taat Pribadi (panggilan lain Dimas Kanjeng) dari padepokan di Probolinggo digrebek satuan Polda Jatim di tempat bertapanya, Padepokan Dimas Kanjeng, (dst)”. Karena memang belum ada kabar heboh selanjutnya. Hanya saja setiap stasion TV menggunakan kritikus yang berbeda-beda.

Hm. Kalian yang terbiasa menonton siaran berita di TV pasti hafal dengan urutan kasus yang sedang tenar atau booming di masyarakat. Sama, saya juga sering mengikuti beberapa kasus yang sempat mencuat di layar kaca. Bahkan beberapa ada yang berkata bahwa selera saya seperti orang tua. Memangnya siaran berita hanya untuk orang tua saja?

Entah mengapa, sejak 3 sampai 4 bulan terakhir saya lebih suka menonton acara berita. Saat mempunyai kesempatan nongkrong di depan TV, pasti mencari chanel dengan siaran berita. Mungkin karena acara di chanel yang lain gitu-gitu saja. Monoton.

Coba saya sebutkan beberapa topik berita yang menarik beberapa bulan terakhir. Mulai dari kasus vaksin palsu, makanan ringan dengan nama BIKINI “Remas Disini”, pengakuan kontroversial Gembong Narkoba Freddy Budiman, Haris Azzar –Aktivis Kontras—di laporkan ke Mabes Polri (yang sampai sekarang belum ada kabar terbarunya. Hilang dimakan waktu), berlanjutnya persidangan Jesicca Kumala Wongso sebagai tersangka tunggal kasus pembunuhan Mirna Salihin (yang hari ini baru selesai seoson 1 nya, eits memang bakalan lanjut lagi ya? Haha gak tau juga). Dan yang paling baru ya ini, kasus dari tanah Probolinggo yang sepertinya punya link banyak sekali.

Siaran berita tadi menarik banyak respon dari masyarakat. Bahkan tak jarang masyarakat juga ikut gemes dengan masalah yang sedang bergulir. Kadang kegemesannya dilampiaskan dalam bentuk hujatan di depan TV langsung, ada juga yang memuntahkannya dalam bentuk tulisan semisal essai koran sampai status sosial media.

Stasion TV lain yang siaran beritanya tidak begitu dominan (karena memang ada kan stasion TV yang sebagian besar tayangannya adalah berita),lalu menyuguhkan sinetron yang ceritanya gak kelar-kelar. Benang merah yang awalnya menarik diikuti lama kelamaan kisut dan mbulet kayak benang sebenarnya. Bahkan lebih parah lagi, sebagian dari stasion TV yang suguhannya sinetron itu hanya bermodal membeli film murah negara lain dan dubbing (bayangkan berapa banyak artis dubbing milik Indonesia kalau begitu?).

Belum lagi stasion TV yang bertahan diantara yang lain dengan menyajikan acara “lucu-lucuan” yang sebenarnya gak lucu-lucu amat. Malahan yang awalnya bertujuan menyuguhkan tayangan komedi, bukan unsur komedinya yang menonjol, justru joke-joke yang kurang enak didengar dan dilihat.

Hm. Kenapa postingan kali ini ngelanturnya gak karuan ya? Mohon kritikan membangunnya ya kakak-kakak kece...(mengkerlingkan mata *tingting*)

Ah ya sudah, semoga Tuhan selalu merahmati kita semuanya. Aamiin. 



#OneDayOnePost


eL’s

Kediri, 5 Oktober 2016

9 komentar:

  1. Balasan
    1. hehe.. saya nonton pas ketepakan juga mbak..
      banyaknya baca berita online hahaha

      oiya mbak wiwid, adakah koreksi dari postingan saya yang kali ini?
      *minta masukan dong mbaak..

      Hapus
  2. nonton berita bukan monopoli orang tua-tua hwhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe..penonton berita kok banyak yang tua ya?

      Hapus
  3. Biasa kalo pristiwa yg unik, kriminal, tokoh dan menghebohkan bisa mampang diberita. Dan brta yg gx heboh2 amat trus bertahan dbrita, kayak ksus kopi jessica..hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin karena sudah terlanjur mengikuti jalan cerita persidangannya mas hehehehe

      Hapus
  4. Biasa kalo pristiwa yg unik, kriminal, tokoh dan menghebohkan bisa mampang diberita. Dan brta yg gx heboh2 amat trus bertahan dbrita, kayak ksus kopi jessica..hehehehe

    BalasHapus
  5. dimas kanjeng kena petung sama sultan jogja.hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kena petung itu gimana mas?
      semoga lekas waras itu orang. kasian.

      Hapus